PROLOG
NGGAK ADA YANG SALAH DARI ISTIRAHAT, KOK!
Di tengah kehidupan yang serba cepat
seperti ini, banyak tuntutan dan target-target tidak realistis yang kita buat.
Misalnya, membuat target kerja delapan jam di siang hari, ditambah melakukan
pekerjaan sampingan delapan jam di malam hari dan menyisakan sedikit waktu
untuk beristirahat. Bukan hanya itu saja. Di akhir pekan pun masih memutuskan
untuk bekerja dan tidak memberi kesempatan pada tubuh untuk istirahat atau
rehat meski sehari. Jika sehari saja menikmati waktu libur, maka ada sesuatu
dari dalam diri yang mengganggu dan membuat dirinya tidak tenang ketika harus
mengambil waktu libur.
"Ngapain sih, libur gini? Mendingan
kerja! Buang-buang waktu kan, kalau kayak gini?" Kata-kata tersebut
tiba-tiba muncul di dalam pikiran kita dan mulai menyalahkan diri sendiri
karena sudah mengambil waktu libur. Padahal, mengambil waktu libur itu nggak
apa-apa! Nggak apa-apa kalau kita juga istirahat dan menikmati waktu kita
seharian untuk rebahan
Sayangnya, banyak orang yang merasa
bersalah hanya karena mengambil waktu sehari untuk berlibur. Bagi mereka,
terlihat sibuk dan menghabiskan waktu untuk bekerja lebih banyak adalah sebuah
jawaban yang tepat. Nope! Kita bisa terjebak di dalam toxic positivity jika
membiarkan diri kita seperti ini. Toxic positivity sendiri adalah keadaan
ketika kita menuntut diri kita atau orang lain supaya tetap berpikir dan
bersikap positif serta menolak emosi negatif. Termasuk saat kita menganggap
istirahat adalah buang-buang waktu, sesungguhnya kita sedang terjebak dalam
toxic positivity. Kita menganggap bahwa waktu yang kita miliki akan lebih baik
jika kita gunakan untuk bekerja atau beraktivitas.
Kita akan menyalahkan diri kita saat
mengambil waktu istirahat, cuti, atau libur. Kita akan berpikir bahwa apa yang
kita lakukan ini buang-buang waktu. Padahal, tubuh kita juga butuh istirahat.
Tubuh kita membutuhkan waktu yang cukup untuk tidur dan beraktivitas kembali.
Jadi, sebelum merasa bersalah mengambil waktu istirahat, coba pikirkan kembali
seberapa banyak kecelakaan kerja terjadi karena seseorang kurang memiliki waktu
istirahat yang cukup!
Tentang Penulis
Nada Asmaya, penulis kelahiran 20 Juli
yang menyukai jalan-jalan di alam terbuka sambil menikmati daun-daun, sungai,
pantai, bukit-bukit, dan pegunungan ini sudah melahirkan banyak karya fiksi
maupun non-fiksi. Menyelesaikan studinya di jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, membuatnya termotivasi menghabiskan
banyak waktunya untuk membaca dan menulis.
Detail Buku
Penulis: Nada Asmaya
Penerbit: Jendela
Tanggal Terbit: 7 Februari 2023
ISBN: 978-602-525-496-3
Dimensi: 13,5 x 20cm
Halaman: 220 hlm
Cover : Soft Cover
Bahasa : Indonesia
Berat : 190 gr
Beli Disini